Apasih tujuan kita disini? Apasih tujuan kita hidup? Sebagai pribadi remaja Islam, diri saya akan menjawab: Sukses di dunia dan di akhirat. Jawaban yang simpel memang, namun di dalam pendapat saya tersebut bermakna luas. Lalu bagaimanakah tujuan hidup Saudara? Wallahualam.. Hanya Saudara dan Allah lah yang tahu.
Disini saya mungkin lebih muda dari Saudara dan saya juga mempunyai kesalahan seperti manusia pada umumnya. Saya tekankan bahwa saya tidak bermaksud untuk sok-tahu. Saya hanya mengingatkan apa yang selama ini ada di kehidupan kita.
Baiklah, bagi pembaca remaja, maupun dewasa, marilah sejenak kita diskusikan mengenai kehidupan kita selama ini. Cobalah hitung, berapa banyak hari yang telah Saudara jalani tanpa dosa? Cobalah hitung berapa banyak hari yang telah Saudara jalani tanpa pahala? Ya, tidak perlu meributkan dan menjawab pertanyaan tersebut. Hanya Allah, malaikat Raqib, dan malaikat Atid yang tahu.
Sekarang, cobalah hitung berapa banyak hari yang telah anda lewati tanpa arti, tanpa manfaat, tanpa guna. Nongkrong dengan teman satu geng, menghambur-hamburkan uang, tertawa melebihi batas, menjahili teman, membohongi orangtua hanya untuk bermain, menonton konser, balapan liar, berbuat maksiat dan lainnya. Apakah kegiatan tersebut menguntungkan? Apakah kegiatan tersebut bermanfaat untuk akhirat? Tidak, Saudara. Tidak bermanfaat sama sekali. Justru hanya akan menambah koleksi dosa. Menyusahkan kita di kehidupan selanjutnya.
Mungkin Saudara akan menyanggah, "Bermanfaat kok, kan untuk hiburan, untuk kesenangan.." Tidak, Saudaraku. Boleh saja menghibur diri setelah tekanan-tekanan, boleh saja menyenangkan diri setelah bersedih. Namun yang anda lakukan adalah salah. Hiburlah diri anda dengan tidak berlebihan. Selain itu pikirkanlah masa depan. Sesungguhnya, masa depan bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.
Sekarang ini, banyak remaja yang menyia-nyiakan waktu mereka dengan hal yang tidak bermanfaat. Sebagian dari mereka malah merusak masa depan mereka. Naudzubillahimindzalik. Apasih yang didapat dengan menyia-nyiakan waktu? Kesenangan? Ya, namun hanya sesaat. Sedetik. Dua detik. Pikirkanlah. Ketika zaman nabi Muhammad, ada seorang pemuda yang menghabiskan waktu mudanya dengan beribadah dan menghafal Al-Quran. Sungguh, ketika dewasa, ia menjadi lelaki yang sukses di dunia. Bagaimana dengan di akhirat? Tentu saja kelak dia bahagia. Rajin beribadah dan menghafal Al-Quran, senantiasa Allah akan memasukkannya ke dalam Surga. Tidakkah anda ingin sukses di dunia dan di akhirat? Lalu bagaimanakah hidup anda sekarang ini? Masihkah anda menyia-nyiakan waktu yang berharga? Mengapa anda tidak mengisinya dengan hal yang bermanfaat?
Sungguh, jika anda berbuat kebaikan, Allah akan membalas dengan kebajikan. Sedangkan jika anda berbuat kejahatan, Allah akan membalas dengan kemurkaan.
Mungkin anda bertanya apa saja hal-hal yang bermanfaat itu? Jawabannya ada di hati nurani pribadi anda masing-masing. Bukankah anda sudah dapat membedakan yang mana yang baik dan buruk?
Saya akan menyampaikan pendapat saya, isilah hari-hari anda dengan dekat kepada Allah. Rajin beribadah, tadarus Al-Quran, sedekah, belajar, dan lainnya. Ingat, belajar merupakan satu kata yang bermakna luas. Manusia tidak akan berhenti belajar. Maka belajarlah.
Sekian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi Saudara. Jika ada salah kata dan tidak berkenan di hati anda, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Terimakasih..
Disini saya mungkin lebih muda dari Saudara dan saya juga mempunyai kesalahan seperti manusia pada umumnya. Saya tekankan bahwa saya tidak bermaksud untuk sok-tahu. Saya hanya mengingatkan apa yang selama ini ada di kehidupan kita.
Baiklah, bagi pembaca remaja, maupun dewasa, marilah sejenak kita diskusikan mengenai kehidupan kita selama ini. Cobalah hitung, berapa banyak hari yang telah Saudara jalani tanpa dosa? Cobalah hitung berapa banyak hari yang telah Saudara jalani tanpa pahala? Ya, tidak perlu meributkan dan menjawab pertanyaan tersebut. Hanya Allah, malaikat Raqib, dan malaikat Atid yang tahu.
Sekarang, cobalah hitung berapa banyak hari yang telah anda lewati tanpa arti, tanpa manfaat, tanpa guna. Nongkrong dengan teman satu geng, menghambur-hamburkan uang, tertawa melebihi batas, menjahili teman, membohongi orangtua hanya untuk bermain, menonton konser, balapan liar, berbuat maksiat dan lainnya. Apakah kegiatan tersebut menguntungkan? Apakah kegiatan tersebut bermanfaat untuk akhirat? Tidak, Saudara. Tidak bermanfaat sama sekali. Justru hanya akan menambah koleksi dosa. Menyusahkan kita di kehidupan selanjutnya.
Mungkin Saudara akan menyanggah, "Bermanfaat kok, kan untuk hiburan, untuk kesenangan.." Tidak, Saudaraku. Boleh saja menghibur diri setelah tekanan-tekanan, boleh saja menyenangkan diri setelah bersedih. Namun yang anda lakukan adalah salah. Hiburlah diri anda dengan tidak berlebihan. Selain itu pikirkanlah masa depan. Sesungguhnya, masa depan bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.
Sekarang ini, banyak remaja yang menyia-nyiakan waktu mereka dengan hal yang tidak bermanfaat. Sebagian dari mereka malah merusak masa depan mereka. Naudzubillahimindzalik. Apasih yang didapat dengan menyia-nyiakan waktu? Kesenangan? Ya, namun hanya sesaat. Sedetik. Dua detik. Pikirkanlah. Ketika zaman nabi Muhammad, ada seorang pemuda yang menghabiskan waktu mudanya dengan beribadah dan menghafal Al-Quran. Sungguh, ketika dewasa, ia menjadi lelaki yang sukses di dunia. Bagaimana dengan di akhirat? Tentu saja kelak dia bahagia. Rajin beribadah dan menghafal Al-Quran, senantiasa Allah akan memasukkannya ke dalam Surga. Tidakkah anda ingin sukses di dunia dan di akhirat? Lalu bagaimanakah hidup anda sekarang ini? Masihkah anda menyia-nyiakan waktu yang berharga? Mengapa anda tidak mengisinya dengan hal yang bermanfaat?
Sungguh, jika anda berbuat kebaikan, Allah akan membalas dengan kebajikan. Sedangkan jika anda berbuat kejahatan, Allah akan membalas dengan kemurkaan.
Mungkin anda bertanya apa saja hal-hal yang bermanfaat itu? Jawabannya ada di hati nurani pribadi anda masing-masing. Bukankah anda sudah dapat membedakan yang mana yang baik dan buruk?
Saya akan menyampaikan pendapat saya, isilah hari-hari anda dengan dekat kepada Allah. Rajin beribadah, tadarus Al-Quran, sedekah, belajar, dan lainnya. Ingat, belajar merupakan satu kata yang bermakna luas. Manusia tidak akan berhenti belajar. Maka belajarlah.
Sekian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi Saudara. Jika ada salah kata dan tidak berkenan di hati anda, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Terimakasih..